Kisah Perjalanan Dunia Penerbangan di Indonesia

4/09/2017


Hari ini tepat pada 9 April 2017, merupakan hari istimewa bagi dunia dirgantara Indonesia. Karena hari ini adalah Hari Penerbangan Nasional. Bagaimanakah kisah perjalanan dunia penerbangan di langit nusantara kita?

Semua itu dimulai 70 tahun silam. Kelahiran TNI AU yang bermula dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) dibentuk pada 23 Agustus 1945, yang kemudian berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), pada tanggal 5 Oktober 1945. Pasukan udara ketika itu bernama TKR jawatan penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.


Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma
Tepat pada 23 Januari 1946, TKR ditingkatkan lagi menjadi TRI, sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara. Maka pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapus, lalu diganti dengan nama Angkatan Udara Republik Indonesia dan hari itu kini diperingati sebagai hari kelahiran TNI AU.

Sejarah perjuangan AU tidak melulu berwujud perjuangan fisik, tetapi juga memiliki peran dalam perjuangan diplomatis. Misalnya dalam menyiapkan angkutan pesawat perintis untuk mengangkut barang, pasukan, para diplomat, saudagar, hingga mengantar presiden keliling berbagai wilayah untuk integritas bangsa.

Dunia penerbangan kita lahir dari keberanian. Dari pengetahuan yang sama sekali nol tentang kedirgantaraan dengan hanya bermodal semangat dan kegembiraan setelah lepas dari belenggu penjajah, lalu AURI berkembang menjadi Angkatan Udara yang terkuat di Asia pada masa-masa awal berdirinya.

Dunia penerbangan kita khususnya AURI, pernah memiliki kenangan manis. Seperti yang diwartakan Majalah Angkasa edisi 7 April 1999, �AURI mulai tumbuh besar. Buktinya, ketika Perdana Menteri U Nu dari Burma menginjakkan kakinya di Lanud Husein Sastranegara untuk menghadiri konferensi Asia Afrika.
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/37/U_Nu_portrait.jpg/200px-U_Nu_portrait.jpg
Perdana Menteri U Nu

Tokoh kelas dunia ini terpana ketika melihat jejeran B-25 begitu banyak di pelataran parkir. Kepada Wiweko yang menjemput, Perdana Menteri U Nu mengatakan, �I have never seen so many aircrafts together.�


https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/43/M-458_NA_B-25_Mitchell_Indonesian_Airforce_%287168661149%29.jpg
B-25 Indonesia

Hal itu pun menginspirasi beberapa media asing untuk menggambarkan kegagahan Angkatan Udara kita. Seperti Majalah berbahasa Belanda Vliegwereld (Dunia Penerbangan) tanpa ragu menulis: AURI angkatan udara paling ditakuti di Asia Tenggara. Serta Air Pictorial, majalah penerbangan Inggris turut mengutip: Ditilik dari sudut material, Angkatan Udara Australia ketinggalan total dari AURI.

Tentu hal itu membuat kita bangga hati. Meski dalam beberapa waktu terakhir dunia penerbangan kita dirundung kesedihan lantaran mulai rutinnya kecelakaan pesawat terjadi di dalam negeri. Namun kita masih memiliki semangat untuk bangkit dan melesat secepat kilat di langit nusantara dan angkasa.
Selamat Hari Penerbangan Nasional.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »