Satelit, Tidak Hanya digunakan Untuk Telekomunikasi

7/09/2017


Satelit telekomunikasi, Palapa merupakan satelit geostasioner yang diambil dari nama "Sumpah Palapa" oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit pada 1334. Catatan sejarah menunjukkan, satelit pertama Indonesia diluncurkan lebih dari empat dekade lalu oleh roket Amerika Serikat.

Diambil dari berbagai sumber, satelit milik Indonesia perdana dikenal sebutan Palapa A1 dan Palapa A2. Satelit ini diluncurkan dari landasan Tanjung Canaveral tepatnya pada 1976 dan 1977.


Satelit Palapa A1 digunakan untuk keperluan dalam negeri seperti transmisi televisi dan telekomunikasi. Sementara Palapa A2, melayani telekomunikasi ASEAN dan keperluan pertahanan dan keamanan.

Berita Rekomendasi
2018, Malaysia Bakal Gunakan Satelit untuk Lacak Keberadaan Pesawat
Hemat Anggaran, Indosat Belum Niat Tambah Satelit

Satelit memiliki usia yang terbatas, sehingga generasi baru dari satelit tersebut diluncurkan. Tercatat, satelit penerus dari satelit perdana milik Indonesia ialah Palapa B1 dan Palapa B2.

Satelit Palapa B1 dan Palapa B2 menggantikan dua satelit sebelumnya yang habis masa operasinya pada 1983 dan 1984. Ada perbedaan satelit Palapa B1 dan Palapa B2.

Satelit Palapa B2 memanfaatkan teknologi tinggi, sehingga harus diangkut dengan pesawat ulang alik "Challenger" ke luar angkasa. Sedangkan Palapa B1 diluncurkan dengan cara konvensional.

Akan tetapi, satelit B2 mengalami kegagalan dan dijemput oleh STS-51A pada November 1984. Kemudian, Palapa B2P diluncurkan mengitari orbit, bergerak dari barat ke timur dengan kecepatan yang sama dengan rotasi Bumi.

Satelit B2P berada di ketinggian 36 ribu kilometer di atas khatulistiwa pada lokasi 113 BT. Lalu, pada 1996 Indonesia meluncurkan satelit Palapa C1. Satelit Palapa C1 ialah satelit komunikasi pertama yang dioperasikan oleh PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Satelit-satelit sebelumnya sebagian besar dikelola oleh Perumtel.

Palapa C1 dibuat oleh Hughes, Amerika Serikat, AS dan diluncurkan pada 31 Januari 1996 di Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral (LC-36B) AS. Diluncurkan memanfaatkan roket Atlas 2AS.

Satelit tersebut dimaksudkan untuk mengganti satelit Palapa B4 pada Orbit Geo Stasioner slot 113 BT dengan rentang operasi selama 7 tahun, tetapi terjadi kegagalan pengisian baterai pada 24 November 1998.

Akhirnya, Palapa C1 dinyatakan tidak layak beroperasi dan digantikan oleh Palapa C2. Satelit C2 beroperasi pada Orbit Geo Stasioner slot 113 BT di ketinggian 36.000 km. Operasional satelit ini lalu dipegang PT. Indosat Tbk karena penggabungan Satelindo dengan Indosat.

Kemudian, satelit Palapa D diluncurkan sebagai satelit komunikasi yang dimiliki PT. Indosat Tbk. Satelit tersebut mengangkasa pada 31 Agustus 2009 di Xichang Satellite Launch Center (XSLC) menggunakan roket Long March (Chang Zheng) 3B.

Satelit Palapa D diproduksi Thales Alenia Space, Perancis. Palapa D menggantikan satelit Palapa C2 pada Orbit Geo Stasioner slot 113 BT yang selesai masa operasionalnya pada 2011.

Pengguna layanan Palapa D antara lain, televisi nasional serta televisi lokal di Tanah Air. Tidak hanya itu, satelit juga mendukung sejumlah radio di Indonesia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »