Sejarah Pembebasan Irian Barat

5/01/2017
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBeQaCfixjAqRjH7V8527rLTcW1Aih6TYLfGzB3qF_RxtcIYDFTKvgrz8ezbiGbamDmfq6Iz7_fu7jhZCYf1A8IQZqcqGfau1qk2zHXwU0Pb6j3Tp5tRHvpAp26iPNR9Y_3VezqfmfzCQ/s1600/gambar+tugu+pembebasan+irian+barat.jpg
Monumen Pembebasan Irian Barat di Jakarta
HARI Pembebasan Irian Barat diperingati pada 01 Mei disetiap tahunnya. Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden Indonesia) mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia.

Latar belakang peristiwa ini adalah ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Indonesia mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda, termasuk wilayah barat Pulau Papua. Namun, pihak Belanda menganggap wilayah itu masih menjadi salah satu provinsi Kerajaan Belanda. Pemerintah Belanda kemudian memulai persiapan untuk menjadikan Papua negara merdeka selambat-lambatnya pada tahun 1970-an. Namun pemerintah Indonesia menentang hal ini dan Papua menjadi daerah yang diperebutkan antara Indonesia dan Belanda. Hal ini kemudian dibicarakan dalam beberapa pertemuan dan dalam berbagai forum internasional.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ0vAdBpteMYpQ2ZKycQpxANm0Pdkw-SByXV_Y7YKho0NcNT8ImgxmhZBvpZbVJECKCb2YpLXn6g6yfS09JPTuXmUvd0-a2uEFEzvhmg3DHij4NN2cXeYBjdsQf-ly8TNAOFhv_pqjQhxx/s1600/P1070343.JPG
Monumen Mandala

Pada 15 Agustus 1962 diperoleh Perjanjian New York yang berisi penyerahan Papua bagian barat dari Belanda melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA). Dan 1 Mei 1963 Papua bagian barat kembali ke Indonesia. Pada 1969, diselenggarakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) yang diatur oleh Jenderal Sarwo Edhi Wibowo. Menurut anggota OPM Moses Werror, beberapa minggu sebelum Pepera, angkatan bersenjata Indonesia menangkap para pemimpin rakyat Papua dan mencoba membujuk mereka dengan cara sogokan dan ancaman untuk memilih penggabungan dengan Indonesia.

Pepera ini disaksikan oleh dua utusan PBB, namun mereka meninggalkan Papua setelah 200 suara (dari 1054) untuk integrasi. Hasil PEPERA adalah Papua bergabung dengan Indonesia, namun keputusan ini dicurigai oleh Organisasi Papua Merdeka dan berbagai pengamat independen lainnya. Walaupun demikian, Amerika Serikat, yang tidak ingin Indonesia bergabung dengan pihak komunis Uni Soviet, mendukung hasil ini.  Kedudukan Papua bagian barat menjadi lebih pasti setelah diadakan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) 1969, rakyat Papua bagian barat memilih tetap dalam lingkungan Republik Indonesia (RI). Pada 01 Mei 1963 upacara serah terima Irian Barat dari UNTEA kepada RI di Hollandia (Jayapura) terjadi. Papua bagian barat menjadi provinsi ke-26 Indonesia, dengan nama Irian Jaya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXR1UkTZStWhFAyAh7n9wz2EvpehvWkFAfB-XnNVbQMgp9pEzbhC3HaiqdgcG__n5hINk-9e4UnB7WYmWJElGlC43gHRbaw_eMlfjQdwYFn3wMGP_aJpxpvKpDcvI9HYGNWZmlhYKVoVmA/s1600/prasasti+pembebasan+irian+barat.jpg
Monumen Pembebasan Irian Barat

Setelah Papua bagian barat digabungkan dengan Indonesia sebagai Irian Jaya, Indonesia mengambil posisi sebagai berikut:

Papua bagian barat telah menjadi daerah Republik Indonesia sejak 17 Agustus 1945 namun masih dipegang oleh Belanda. Belanda berjanji menyerahkan Papua bagian barat kepada Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar. Penggabungan Papua bagian barat dengan Indonesia adalah tindakan merebut kembali daerah Indonesia yang dikuasai Belanda. Penggabungan Papua bagian barat dengan Indonesia adalah kehendak rakyat Papua.

Pada 2000, presiden Abdurrahman Wahid memberi otonomi khusus kepada provinsi Papua untuk meredam usaha separatis. Provinsi ini kemudian dibagi dua menjadi provinsi: Papua dan Irian Jaya Barat (sekarang Papua Barat) melalui instruksi Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2001.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »